Sudah
beberapa kali saya menghadiri acara santunan anak yatim, sebagai tamu maupun
sebagai pengisi acara. Tapi baru pertama kali ini saya bersama teman-teman
remaja memutuskan untuk membuat acara santunan anak yatim sendiri. Acara itu direncanakan
terlaksana pada bulan ramadhan. Antara siap dan tidak, mengingat panitia adalah
anak remaja yang kurang pengalaman dan masih tergolong baru untuk mengadakan
acara yang membutuhkan banyak relasi dan donatur ini.
Ilustrasi |
Dengan
berbekal pengalaman seadanya, kami memulainya, walaupun persiapan kami tidak
lama, hanya sekitar dua minggu saja. Pertama kalinya penitia bingung, karena
sumbangan yang terkumpul saat ini dirasa tidak akan cukup untuk menyantuni
anak-anak yatim di lingkungan kami. Sekitar ada lima puluhan anak yatim yang
rencanakan mendapat santunan. Tentunya kami tidak akan menguranginya, karena
semuanya berasal dari satu desa. Akan timbul kecemburuan sosial apabila kami
melakukan seleksi kepada anak-anak yatim tersebut.
Menjelang hari H, ada kejutan bagi kami,
ternyata bantuan yang terkumpul melebihi dari yang kami perkirakan. Sehingga
tidak hanya mencakup anak yatim, akan tetapi orang tua jompo pun tak luput kami
berikan santunan. Entah karena berkah ramadhan atau memang niat tulus ikhlas
yang mengantarkan kami mensukseskan acara ini. Selain santunan, kami juga
mengadakan pengajian anak-anak, agar bisa menjadi bekal untuk masa depannya.
Dari sinilah kami memahami ternyata tidak mudah mendidik anak yang ditinggalkan
oleh orang tuanya. Anak yang sejak kecil kurang mendapat sosok dan kasih sayang
tua teryata lebih sulit dididik dibandingkan anak yang sejak kecil hidup dengan
orang tua.
Benar
apa yang disabdakan Nabi bahwa Nabi SAW dan pengasuh anak yatim akan diberi
kedekatan seperti dua jari , jari tengah dan jari telunjuk. Alangkah mulianya
para pengasuh anak yatim. Dalam surat al-Maun, anak yatim dinyatakan sebagai
penentu komitmen seorang muslim. Seorang muslim bisa dikatakan sebagai pendusta
agama ketika ia mentelantarkan anak yatim. Sebaliknya seorang muslim akan
mendapatkan kemuliaan besar apabila merawat anak yatim. Sudah banyak cerita,
seorang mendapat keberkahan luar biasa karena ikut berperan serta merawat,
membimbing atau mengasuh anak yatim. Lihat di sekeliling rumah kita, masih
adakah anak yatim yang kurang mendapatkan perhatian? Jangan sampai terlewatkan,
kemulian atau keburukan kita, tergantung dari perhatian kita terhadap mereka.
0 komentar:
Posting Komentar